Bagaimana anda melihat dan menilai karya ini?

Rabu, 03 November 2010

SEBUAH ANTOLOGI PUISI 1.20

Cover antologi puisi 2009
Kata Pengantar:

Antologi puisi ini merupakan karya yang mengungkap realitas kehidupan. Banyak hal yang penulis lukiskan dalam setiap bait yang tertulis dalam membaca kehidupan. Setiap orietasi yang dikedepankan antara lain spiritualitas, humanitas, dan intelektualitas. Agar para pembaca dapat mengimajiner kehidupan yang diperuntukkan pada dirinya sendiri.
Mediasi dari kisah nyata, akan memberikan pelajaran bagi kita semua. Salah satu yang dikedepankan dalam karya ini ingin menunjukkan pada kita manusia, bahwa kekuatan terbesar dalam menjali hidup ini ada pada pendirian kita sendiri. Bisa kiranya kita menggangtungkan diri tiadalain hanya yang memiliki alam ini. Hidup kita jangan selalu di gantungkan pada orang lain. Sudah saatnya kita percayakan diri kita pada kemampuan yang Tuhan berikan (Tawakal).
Banyak insprirasi bagaimana mengawali hidup dengan kepercayaan tinggi. Dengan kita tidak menghilagkan esensi manusia sebagai makhluk sosial. Kondisi tersebut menuntut hidup kita selalu  menghargai satu sama lain. Dengan tidak mengedepankan rasa saling memusuhi, justru cinta kasih dapat kita rajuk untuk hidup yang penuh akan kedamaian hingga tercapai kesejahteraan.
Banyak hal yang kita lupakan, kearifan lokal, kearifan sosial seringkali kita kesampingkan. padahal nikmat hidup bersama-sama adalah yang sangat besar, dan sepatutnya kita syukuri. Dengan kata lain menghargai kepentingan orang lain sangatlah penting. Di situlah nantinya kita akan dibrikan tingkatan hidup yang tinggi dengan kondisi keshalehan sosial yang memadai.
Semoga antologi puisi ini, akan memberikan pencerahan bagi kita semua. Sebagaimana apa yang didapatkan oleh para pemikir-pemikir yang tercerahkan dalam kehidupan dunia maupun di akhirat. Selain itu semoga saja akan memberikan kepekaan pada kita terhadap kondisi lingkungan baik pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Demi tercapainya citi-cita Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Marilah sejenak kita mengingat dan mengukur apa yang telah kita lakukan kepada alam hingga kita bisa di terimanya.

Penulis

1 komentar: